Cara kerja 
dari mesin matik atau CVT (Continuously Varible Transmission) pada sepeda
 motor.
Ternyata lebih sederhana dari mesin konvensional atau mesin 
bertransmisi. 
Semua komponen CVT terdapat pada boks CVT atau secara kasat mata 
bentuknya adalah lengan ayun sebelah kiri motor matik kita, yang 
terlihat begitu besar dan berat. Disitu terdapat tiga komponen utama 
yaitu puly depan(Drive Pulley), puly belakang(Driven Pulley) dan v-belt.depan dihubungkan ke crankshaft engine(kruk-as), sedangkan puly 
belakang dihubungkan ke as-roda. Yang menghubungkan puly depan dan puly 
belakang adalah v-belt. 
Pada saat stationer atau putaran rendah, puly depan memiliki
 radius yang kecil dibandingkan dengan puly belakang atau rasio gigi 
ringan. Seiring dengan bertambahnya putaran mesin (rpm), maka puly depan
 radiusnya juga ikut membesar sedangkan puly belakang justru mengecil 
atau sama dengan rasio gigi berat.
Untuk kerja v-belt hanya menghubungkan kedua puly tersebut agar dapat 
berjalan secara bergantian. Jadi saat puly depan membesar maka yang 
menyebabkan puly belakang mengecil adalah karena desakan dari v-belt, 
karena panjang v-belt selalu sama pada proses ini. 
Karena kerja CVT yang linear, maka mesin matik dapat menghasilkan akselerasi yang halus tanpa adanya kehilangan tenaga.
Sumber : http://kinibalu.blogspot.com/2009/05/cara-kerja-cvt-pada-matic.html
 


 
 
 
 
 
Post a Comment